2. Download full-text. 00 %, nilai organoleptik 7. 2 Rumusan Masalah 1. menguap/atsiri dan sisa pelarut organik) identik dengan kadar air, yaitu kandungan air. Susut pengeringan Pengukuran sisa zat setelah pengeringan pada temperatur 105oC selama 30 menit atau sampai berat konstan, yang dinyatakan dengan nilai prosentase. 1 PENDAHULUAN Pengeringan adalah kegiatan mengubah suatu material berbentuk padatan, semi-padatan, ataupun cairan menjadi produk berbentuk padatan melalui. 6. Rumus % susut pengeringan : bobot sebelum – bobot sesudah x 100% Bobot sebelum BAB III Metode Penelitian 3. Monosakarida dibagi lagi menjadi triosa, tetrosa, pentosa, heksosa, heptosa dan juga sebagai aldosaatau ketosa tergantung pada apakah mereka mengandung aldehida atau gugus keton. Pijarkan krus berisi zat uji tanpa tutup dan tutup pada suhu tertentu ± 25º selama jangka waktu seperti tertera pada masing-masing monografi. meliputi karakteristik pengeringan, kadar air, susut bobot, shrinkage ratio, kekerasan bahan, warna, dan kandungan klorofil. 10. Keempat, dilakukan perhitungan dengan rumus sebagai berikut : berat ba h an awalberat ba h an ak h ir berat ba h an awal. pinnata kering didapat sebanyak 645,85 g kemudian diserbukkan. We would like to show you a description here but the site won’t allow us. 3. Jika bahan yang menguap diasum-sikan ialah air, maka dapat artikan kadar air ekstrak ialah sebesar 19,17%. Rumus kerapuhan: F = W 1– W 2 W 1 x 100 %. Besar momen ultimate y ang didapatkan da ri rumus diatas adalah 146505,18 kNm. Ratakan ekstrak dalam cawan timbang, kemudian dimasukan ke dalam ruang pengering moisture balance, tutup alat dan keringkan pada suhu penetapan hingga alat membaca. 37160/bmi. 2 9 4040. Susut pengeringan rata-rata adalah 24,39%. Lalu dikeringkan pada suhu 105oC selama ± 3 jam di dalam oven. Hasil menunjukkan bahwa pengeringan dengan menggunakan oven memberikan hasil yang terbaik dengan nilai susut pengeringan 9,1147%, kadar abu total 9,3339%, kadar abu tidak larut asam 0,7768%, kadar. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 9. Volume spesifik (v) dan densitas udara pengering ( ) 5. Pengertian Moisture Analyzer. pinnata sel, sitoplasma dan stomata yang terletak segar hilang pada proses pengeringan dan penyerbukan. Hasil. 04. Oleh karena itu, sistematika praktikum pengeringan ini Kandungan air dari suatu bahan akan menurun karena adanya pengeringan, sedangkan kandungan air yang hilang akan semakin meningkat seiring dengan penambahan waktu. Replikasi Hasil susut pengeringan (%b/b) 1 7,6 2 7,5 3 7,6 Rata-rata 7,6 Perhitungan Penetapan Kadar Abu Serbuk Daun Tapak Liman. o . Kadar air rata-rata adalah 22,57%. Pengeringan dengan ikatan-ikatan yang diberdirikan . Proses Ekstraksi 1) Maserasi Ditimbang serbuk simplisia daun gaharu sebanyak 25 gram, dimasukkan kedalam bejana kaca tambahkan dengan pelarut etanol 70% sebanyak 250 ml. Perhitungan susut pengeringan. perhitungan berat jenis ekstrak dengan menggunakan rumus: Berat jenis: Berikut adalah hasil penetapan bobot jenis dapat dilihat pada tabel 10. Ratakan ekstrak dalam cawan timbang, kemudian dimasukan ke dalam ruang pengering moisture balance, tutup alat dan keringkan pada suhu penetapan hingga alat membaca secara rumus: Kadar flavonoid (%) =. (3) Keterangan : F = % kerapuhan tablet. Uji mutu fisik tablet meliputi: keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan, dan waktu hancur. ) 1. Nilai susut pengeringan yang ditentukan dari Depkes RI 2008 yaitu simplisia temulawak ≤13%, temu giring ≤11% dan kunyit ≤12% . Susut pengeringan adalah presentase senyawa yang menghilang selama proses pemanasan (tidak hanya menggambarkan air yang hilang, tetapi juga senyawa menguap. Susut pengeringan adalah pengukuran sisa zat setelah pengeringan yang dinyatakan dalam nilai persen atau sampai berat konstan yang dinyatakan sebagai nilai persen. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK. Dapat dilihat seperti yang terdapat dalam gambar, tanaman-tanaman yang tadinya memiliki tekstur yang basah dan berair, kini berubah menjadi bentuk yang kering. Kecuali dinyatakan lain, sebanyak 1 g sampai 2 g zat ditetapkan pada temperatur 105°C selama 30 menit atau sampai bobot tetap. Analisis Data Analisis data dilakukan secara deskriptif terhadap tiga paramater yaitu susut tebal, pengurangan berat, dan perubahan warna. Sedangkan parameter non 11 fspesifik adalah parameter yang diuji pada semua jenis simplisia seperti kadar air, kadar abu, dan susut pengeringan. D = 1. Hubungan kadar air dan air bebas atau Aw ditunjukan dengan kecenderungan bahwa semakin tinggi kadar air semakin tinggi pula nilai Aw. Kandungan kadar. Rangkum dalam tabel dan uraikan perubahan. 433. 2. Jadi persentase penyusutan tiap tahunnya adalah 20 persen. Hasil susut pengeringan EEUBL sampel Magetan Replikasi Berat Awal (g) A Berat Akhir (g) B. berbagai tingkat suhu pengeringan yaitu 30 0C, 55 0C, 80 C dan 105 C menunjukkan bahwa suhu pengeringan mempengaruhi stabilitas dimensi. Berikut Contoh Hasil UJI BATAS-BATAS ATTERBERG yang pernah saya pelajari selama di kampus. Dalam rumus di atas, nilai berat basah dan berat kering harus dalam satuan yang sama, misalnya gram atau kilogram. Beban biaya penyusutan BP aktiva tetap selama 5 tahun dapat dihitung dengan rumus berikut. Rumus : Susut bobot = berat awal – berat akhir. 3. 7 Hasil penelitian menunjukkan susut pengeringan ekstrak rimpang lengkuas merah sebesar 19,17%. 2009). bobot jenis nyata dengan rumus:. o . gram. 12 0. 00 08. Kadar air yang baik persentasinya 2-5 %. Teknik ini akan terus dijalankan hingga mencapai kadar keseimbangan tertentu. Pada proses pengeringan ini air diuapkanPENETAPAN KADAR AIR (METODE PENGERINGAN ATAU METODE OVEN) DAN KADAR ASAM LEMAK BEBAS MINYAK KELAPA SAWIT MENTAH (CRUDE PALM OIL) TUGAS AKHIR OLEH: PAUL YOB ASA. Nilai susut tebal dan pengurangan berat baik padakemudian untuk rendemen ekstrak dihitung dengan rumus : ( ) ( ) d. Bobot penyusutan atau susut pengeringan menjadi parameter suatu ekstrak untuk menjaga kualitas agar terhindar dari pertumbuhan jamur (Safitri, 2008). Rendamen Ekstrak Etanol 96% Daun Pisang Kepok (Musa paradisiaca L. Pendahuluan. 07/MENKES/626/2020 Tahun 2020 Tentang Farmakope Indonesia Edisi. Susu 2. ; DSC dan TGA Instrumen yang sangat canggih dan dapat. Penafsiran/Kesimpulan. Teknik Pengawetan dengan. Untuk mengukur susut kering pada tanah liat, digunakan rumus yang menghitung persentase susut kering dengan membandingkan berat tanah liat sebelum dan sesudah mengalami proses pengeringan. Kemudian dihaluskan agarPada parameter non-spesifik uji susut pengeringan ekstrak maserasi 2,40%; ekstrak refluks 3,90%; dan ekstrak dekok 95,38% hal tersebut menunjukkan bahwa ekstraksi dekok tidak sesuai standar parameter. Oligosakarida adalah senyawa gulaTerjemahan untuk 'susut' dalam kamus bahasa Inggris gratis dan banyak terjemahan bahasa Inggris lainnya. 3. Menghitung kadar air: Ws Wt - Ws Xt (1) Menghitung laju pengeringan (R; gram air/cm2. Data dan Contoh Perhitungan Sisa Pemijaran 43 Lampiran 7. ) bertujuan untuk memperpanjang umur simpan serta mengurangi kadar air hingga batas perkembangan mikroorganisme dan kegiatan enzim yang menyebabkan. 4. H Po 100 Aw = Aktivitas air 120. Persentase susut pengeringan dihitung dengan rumus: susut pengeringan = bobot ekstrak kering (g) bobot ekstrak basah (g) x 100% Penetapan kadar air . 6. Kurva Kalibrasi Asam Tanat Konsentrasi Absorbansi 20 40 60 80 100 0,2577 0,3686 0,4894 0,5794 0,6953 Gambar 4. Tabel 2 Hasil Susut Pengeringan Simplisia Daun Kersen dan Serbuk Rimpang Jahe Data penimbangan Sampel (Gram) A B Berat cawan kosong 51,77 gr 52,43 gr Berat cawan + simplisia 56,77 gr 57,43 gr Berat sampel 5,00 gr 5,00 gr Penimbangan 1 56,48 gr 57,17 gr Penimbangan 2 56,46 gr 57,13 gr Penimbangan 3 56,44 gr 57,13 gr Persentase hasil. kondisi batas susut. Karena yang dipanaskan udara maka dapat digunakan sumber panas c. Kadar susut pengeringan: berhubungan dengan kandungan air dalam suatu bahan alam atau simplisia, yang ditetapkan dengan pengukuran sisa zat setelah pengeringan pada. survei susut pengeringan dilakukan pada bulan Mei-Agustus yang secara umum ht. Hasil uji susut pengeringan diperoleh berat ekstrak 0,8388 g dan uji kadar abu didapat berat abu 0,0134 g. Susut Pengeringan Serbuk sampel ditimbang seksama 1 gram dan dimasukkan kedalam krus bertutup yang sebelumnya dipanaskan pada suhu 105oC dan ditara. B. Tabel 10. Sebanyak 1 g ekstrak ditimbang dalam cawan yang telah ditara. Star fruit cultivation business has become one of the economic supports for people from Karangsari, Blitar. Jadi, susut gabah basah menjadi kering adalah sebesar 14%. 92] /Contents 4 0 R/Group >/Tabs. Banyaknya susut gabungan tergantung pada urutan proses karbonasi dan pengeringan. Contoh perhitungan pengujian batas susut tanah sampel 1, menggunakan urutan perhitungan. suatu simplisia. Rendamen Ekstrak Etanol 96% Daun Pisang Kepok (Musa paradisiaca L. 100%. Semoga informasi. Susut pengeringan ditetapkan sebagai berikut :. ekstrak meliputi susut pengeringan, uji kadar air, kadar abu larut air dan kadar abu larut asam Berdasarkan latar belakang tersebut maka penelitian ini ditujukan untuk melakukan standarisasi non spesifik yaitu penetapan kadar abu dari ektrak daun Antin 3. Menyiapkan alat dan bahan praktikum yang akan digunakan. Alat tipe 1: 100 rpm. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode pengeringan terhadap biomasa, kadar air, rendemen minyak atsiri dan nilai kesukaan terhadap simplisia tanaman lempuyang wangi. 9 4. g) Selanjutnya daun yang sudah ditimbang, disimpan ke dalam wadah yan bersih. [Catatan Sisa zat yang telah dikeringkan digunakan untuk uji Logam berat] Logam berat <371> Metode III Tidak lebih dari 20 bpj. Hasil Perhitungan Penetapan Susut Pengeringan Simplisia Hasil. Santan 3. Bagian rajangan selada yang diambil yaitu pada bagian daun selada dan tulang daun. Tapioka 6. Buku ini mencoba. 433. 01. Pengeringan pada kunyit (Curcuma Domestica Val. 101 proses pengeringan. I. Proses maserasi didiamkan selama 7Persentase susut pengeringan dihitung dengan rumus: susut pengeringan= bobot ekstrak kering (g) bobot ekstrak basah (g) x 100% Penetapan kadar air Sebanyak 1 g ekstrak ditimbang dalam cawan yang telah ditara. Kedua metode ini menghasilkan susut pengeringan yang baik sesuai yang ditetapkan BPOM, yaitu lebih kecil dari pada 10% (BPOM, 2019). Dasar Teori Susut pengeringan merupakan kadar bagian yang menguap dari suatu zat. Susut pengeringan cawan 2 = x 100% = 8,475% 2,0077 8,841+8,475 g. Selanjutnya akan dilakukan penimbangan hingga mendapat berat konstan. Massa granul ditimbang ± 100 gram, menyiapkan alat corong berbentuk kerucut dipasang pada statif diletakkan pada ketinggian tertentu. BP = (200 – 40) x 20 %. Tanamkan. % susut pengeringan = = 48% Tujuan dari menghitung susut pengeringan adalah untuk memberikan batas maksimal tentang besarnya senyawa yang hilang dari proses pengeringan. ukwms. Karakterisasi simplisia meliputi organoleptis, susut pengeringan, kadar sari larut air, serta kadar sari larut etanol. • Hitung butir merah dengan rumus butir merah = berat butir merah/100 g x 100% • Hitung kotoran (benda asing) dengan rumus kotoran = kotoran/100 g x 100%. Hasil susut pengeringan serbuk rosella dengan replikasi tiga kali, susut pengeringan yang pertama menunjukkan hasil 8%, yang kedua 7,5%, dan yang ketiga 8,5%. 2. Perhitungan Penetapan Susut Pengeringan Simplisia Hasil Susut Pengeringan Replikasi Hasil susut Pengeringan 1 8,64% 2 8,76% 3 8,61% Rata-rata 8,67 3 8,64 8,76 8,61 = + + = % Perhitungan Penetapan Kadar Abu Simplisia kadar abu 100% berat serbuk (berat konstan krus abu)-(berat konstan krus kosong) × + = Pengamatannya sebagai berikut : No. Bobot jenis suatu zat adalah hasil yang diperoleh dengan membagi bobot zat dengan bobot air dalam piknometer, kecuali. 6. Penetapan susut pengeringan adalah senyawa yang menghilang selama proses pemanasan (tidak hanya menggambarkan air yang hilang, tetapi juga senyawa menguap yang lain hilang). Alat ini juga. 19-3. 2. dengan bantuan kertas saring, pisahkan filtrat dengan residu. Kecepatan pengeringan Laju pengeringan dihitung berdasarkan data kadar air (Xt) dalam bahan dan waktu pengeringan. Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 0,5%; lakukan pengeringan dalam hampa udara pada suhu 60º selama 2 jam. Serbuk daun tin Kesehatan Republik Indonesia, 2008). menghilang proses pemanasan (tidak hanya menggambarkan air yang hilang tetapi. 1. Sebelum ditimbang, ekstrak diratakan dalam botol timbang, dengan menggoyangkan botol hinggaSusut pengeringan (%) 0 0 0 Ketebalan (mm) 0,01 0,02 0,03 Daya serap kelembaban (%) 12,01 13,87 21 Ketahanan lipat >200 >400 >600 pH 6 6 6 PEMBAHASAN Pembuatan. Tabel 1. . TEKNIK PENGAWETAN DENGAN PENGERINGAN DAN PENGASAPAN 5. pengering pada suhu 50℃. Jika dengan cara ini arang tidak dapat hilang, maka. & aalah 4040. Selama proses pengeringan terjadi perpindahan energi/panas, perpindahan massa air dan berbagai perubahan fisik, kimia, mikrobiologi maupun sensori yang terjadi secara simultan. Bobot Jenis . f2. dengan rumus: Dimana Em A = Tween 60, Em B = Span 60 dan selisih HLB campuran dan HLB Em harus berbentuk harga muthlak (bernilai positif). The blanching process was carried out at 70 °C for 10, 15, and 20 minutes. #erupa susut pengeringan terhaap rimpang kencur. Dit. a. ac. Daun P. Rendamen Ekstrak Etanol 96% Daun Pisang Kepok (Musa paradisiaca L. , 2017): Rendemen= Bobot ekstrak (g) Bobot simplisia (g) x 100%. 5 Uji pHb. Metode pengeringan 2. Industri farmasi sedang mengembangkan sediaan. ketebalan, uji susut pengeringan, dan uji ketahanan lipat dan uji aseptabilitas terhadap responden.